Oknum Panitia PPDB SMAN 1 Sumber Diduga Menerima Sejumlah Uang Senilai 10jt

KAB. CIREBON - Oknum Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumber diduga menerima gratifikasi senilai 10 jt untuk memuluskan siswa baru masuk ke SMAN 1 Sumber.

Yusron Ketua Gibas Resort Cirebon sangat menyayangkan ketika ada gratifikasi di PPDB, apa lagi sekolah favorit yang ada di jantung ibukota kabupaten Cirebon.

Baca juga: Diah Pitaloka: Komisi VIII Desak Pemerintah Tuntaskan Persoalan Kekurangan Guru Agama di Daerah

"Kalau memang ada kejadian tersebut, kami Ormas GIBAS siap memberantas penyalahgunaan ini, " tegas Pria yang akrab disapa Jayus, Selasa (12/7/22).

Terkait dugaan penerimaan uang gratifikasi, menurut Jayus, ada orang tua siswa yang cerita terhadap dirinya bahwa Anaknya berasal dari Kecamatan Plumbon bisa diterima dengan memberi uang senilai 10 jt agar bisa masuk ke SMAN 1 Sumber.

Baca juga: Halaman SDN 22 Soreang Butuh Paving Blok, Kepsek: Saya Sudah Usulkan

"Kami bertanya-tanya, ada apa di SMAN 1 Sumber ?, Karena yang jelas dan dekat wilayah zonasinya, siswa tersebut tidak masuk, " ungkap Jayus.

"Kami bertanya-tanya, ada apa di SMAN 1 Sumber?, Kedepannya Gibas akan melakukan aksi unjuk rasa ke SMAN 1 Sumber yang diduga sudah menerima gratifikasi, " pungkas Jayus.

Baca juga: Audiensi Pewarna Indonesia Bersama Dewan Pers Upaya Menjaga Kualitas Jurnalis yang Handal dan Terpercaya

Sementara Panitia PPDB SMAN 1 Sumber saat ditemui awak media mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.

"Kami murni, karena untuk pendaftaran itu semua menggunakan Online, dan yang mendaftarkan itu dari masing masing Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sekolah asal, " jelasnya.

Baca juga: Salurkan 100.000 Beasiswa di Lampung, Dwita Ria Raih Penghargaan

"Panitia hanya bisa memverifikasi data saja, jadi tidak bisa untuk menghapus karena semua sudah memakai sistem, " ungkapnya.

"Kepala sekolah sendiri sudah berpesan harus hati-hati dalam penerimaan PPDB ini dan jangan meminta pungutan apapun, " pungkasnya. (Bekti)

Baca juga: Mujib Rohmat Nilai Sudah Saatnya Pemerintah Apresiasi Guru